Adli Mirza Rabbani
Satu diantara jutaan alasan mengapa Saya bisa tersenyum. Walaupun bukan hal yang harus dipungkiri kalau Saya sering dibuatnya kesal juga.
Saya jadi ingat, ketika dia lahir, Saya baru saja pulang study tour di Bandung kelas 2 SMP. Malam itu, tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu, masih dengan seragam SMP, Saya langsung ke rumah sakit. "Ganteng kak, kata susternya", begitu kata Papa. Setelah Saya lihat, aneh, adik Saya yang satu ini banyak sekali rambutnya, sampai-sampai waktu itu Saya bisa tanya begini, "Ma, di perut emang gak gatel apa?".
Tanggal 19 Maret kemarin usianya 5 tahun. Tidak terasa bayi yang rambutnya dulu lebat itu kini bisa lebih memilih gadget daripada susu. Kekeh jadi pilot walau banyak berita tidak menyenangkan akhir-akhir ini. Oh ya yang ada kesannya begini, "Tuh, masih mau jadi pilot gak?" "He-eh, pilot pesawat tempur" "Emang mau tempur sama siapa sih?" "Itu kak tempur diri sendiri itu" "Duh...."
Untuk Tuhan, Saya berdoa agar anak ini kelak bisa jadi kebanggaan kami sekeluarga dan menjadi apa yang dia impikan sejak dini. Lebih dari itu, agar dia bersama Papa selalu bisa melindungi Mama, Rara, dan Saya, Amin. Yah, banyak orang bilang, "Doa kok di dunia maya". Loh, kalau esensinya ucapan aja bisa jadi doa kenapa tulisan nggak bisa? Mungkin aja, dengan banyak orang yang baca, banyak juga yang meng-amin-kan kan? :)
Post ini tidak lain dan tidak bukan disponsori oleh 'pekerjaan' dia memakaikan saya pacar kuku yang menurutnya rapi padahal tidak, ah tidak apa Saya senang melihatnya tertawa.
Terimakasih sudah meluangkan waktu ;)
itu adik apa mantan? wkwkwk
ReplyDeletecalon body guard pribadi gue.
ReplyDelete:)
ReplyDelete9 tahun berlalu, adli udh tumbuh jadi orang yang hebatt. semoga kedepannya bisa lebih hebat dan baik lagi!! 🤍
ReplyDelete10 tahun berlalu.
ReplyDelete10 tahun berlalu.
ReplyDeletethank u
ReplyDelete